KELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
oleh: Artha Ferninda Oktavian
(2130018029)
1. Pengertian
·
Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi dimana para
karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang
berhubungan dengan pekerjaan.
·
Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi dimana para
karyawan terbebas dari berbagai penyakit fisik dan emosional yang disebabkan
oleh pekerjaan.
2. Perlunya
Menjalankan Program Keselamatan Kerja
·
Mencegah kerugian fisik dan finansial yang bisa diderita karyawan.
·
Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan.
·
Menghemat biaya premi asuransi.
·
Menghindari tuntutan hukum.
3. Fokus Program
Keselamatan Kerja
·
Program keselamatan kerja difokuskan pada dua aspek:
a.
Perilaku Kerja:
i.
Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan kerja
ii.
Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan
kerja, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan level terendah
iii.
Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program
keselamatan kerja
b.
Kondisi Kerja:
i.
Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman,
misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman.
4. Beberapa Teknik
dalam Program Keselamatan dan Kesehatan
·
Analisis Bahaya Pekerjaan
i.
Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah
tugas dan bahaya-bahaya potensial yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas
tersebut.
ii.
Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman guna
mencegah bahaya-bahaya potensial tersebut.
·
Ergonomika
i.
Studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya, yang
meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang
digunakan, serta lingkungan kerjanya.
ii.
Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan kerjanya
terhadap karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.
5. Pencegahan
Cedera dan Penyakit yang Terkait dengan Pekerjaan
·
Menyadarkan para karyawan mengenai bahaya-bahaya yang berhubungan
dengan pekerjaan mereka.
·
Memasang alat-alat kontrol produksi.
·
Menyusun prosedur-prosedur kerja yang aman.
·
Mendorong penggunaan alat-alat pengaman/pelindung yang layak.
6. Tentang Stress
·
Stres adalah reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang
diberikan padanya.
·
Stres mempengaruhi orang-orang dengan cara yang berbeda-beda dan
dengan demikian merupakan kondisi yang sangat bergantung pada individu.
·
Peristiwa-peristiwa tertentu bisa membuat seseorang mengalami stres
yang sangat tinggi tapi tidak bagi orang yang lain.
·
Pengaruh stres tidaklah selalu negatif. Stres ringan dalam
kenyataannya meningkatkan produktivitas dan bisa sangat membantu dalam
mengembangkan ide-ide kreatif.
7. Akibat
Potensial Stres
·
Meskipun setiap orang hidup dalam jumlah stres tertentu, jika stres
tersebut cukup parah dan berlangsung cukup lama, stres itu bisa membahayakan.
·
Stres bisa menyebabkan absensi berlebihan, penggunaan alkohol atau
obat-obatan lainnya secara berlebihan, kinerja yang buruk, atau bahkan
kesehatan yang begitu buruk.
·
Stres parah yang berkepanjangan berhubungan dengan
penyakit-penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, depresi, gangguan sistem
kekebalan, alkoholisme, dan kecanduan obat; ditambah sakit kepala harian, nyeri
punggung, makan berlebihan, dan penyakit-penyakit mengganggu lainnya yang
dimunculkan tubuh sebagai reaksinya.
8. Faktor Penyebab stress
Faktor-Faktor Organisasional
Budaya Perusahaan
Pekerjaan Itu Sendiri
Kondisi Kerja
Faktor-Faktor Pribadi:
Keluarga
Masalah Finansial
Lingkungan Umum
Budaya Perusahaan
Pekerjaan Itu Sendiri
Kondisi Kerja
Faktor-Faktor Pribadi:
Keluarga
Masalah Finansial
Lingkungan Umum
9. Mengelola stress
·
Olah raga
·
Mengikuti kebiasaan diet yang sehat
·
Tahu kapan berhenti sejenak (Relaksasi)
·
Menempatkan situasi yang penuh stres dalam perspektif yang berbeda
·
Menemukan seseorang yang mau mendengar
·
Membangun keteraturan dalam hidup
·
Kenali keterbatasan diri
·
Bersikap toleran
·
Mencari waktu luang di luar pekerjaan
·
Menghindari kendali semu
10. Evaluasi
Program Keselamatan & Kesehatan
·
Keberhasilan sebuah program keselamatan dan kesehatan bisa dilihat
dari beberapa indikator berikut ini:
·
Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit yang terkait dengan
pekerjaan, baik secara kuantitatif (frekuensi kejadian) maupun kualitatif
(berat- ringannya cedera/penyakit).
·
Menurunnya jumlah jam kerja yang hilang akibat terjadinya
kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan pekerjaan.
Referensi:
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.
Komentar
Posting Komentar